Menangkap kerumunan
panca indera
Berjalan
lirih menggesek dada
Udara panas
mendayu-dayu menusuk mata
Langit tak
gelapkan wajahnya
Matahari
tak remukkan sinarnya
Apa kini
dunia telah berbicara
Atau dia
masih bersandiwara
Ku makan
jerami, tapi jarum yang kutemukan
Ku tebas
mendung, malah hujan berkeliaran
Tuk
sembunyikan bibit-bibit penikmat akal
Air bersih
tak selamnya jernih
Kapas pula
tak selamnya putih
Biarlah
mentari tidur berselimut rindu
Dan ku
tutup jendela dengan senyumanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar