Search

Rabu, 18 Juli 2012

Matahari

Hidupkan mayat yang membeku dalam mimpi
Tebarkan senyuman tuk menyambut laksana pagi
Memetik sejuta rindu di ufuk yang tinggi
Tebarkan pesona dalam keramaian bidadari
Kau sempatkan duduk di atas bumi
Tuk tanggapi semua permintaan hati
Tapi kini waktu telah berganti
Kau pergi dengan senyuman berseri
Dan menghapus semua tentangmu saat malam kembali

Andai

Andai nafas tak semudah bercinta
Andai hidup tak semudah ceria
Mungkin surga tak bukakan pintunya
Dan neraka pun tak berikan kehangatanya
Untuk air yang mengalir bebas
Bilamana hujan tak teteskan sejuknya
Bilamana siang tak jemurkan cahayanya
Mungkin mata ini tersipu malu oleh malam
Yang terbelenggu hipnotis cuaca garam

Aku bukanlah diriku

Kau cipta embun menyentuh jendela
Menguap beku teteskan bara angkasa
Dunia memeluk cahaya rembulan
Mengikis suratan asteroid berjatuhan
 Aku menyentuh dunia biru
Menerjang ombak karang batu
Gemericik jilatan jahannam
Yang terus membuat bungkam
Kau tahu aku bukanlah diriku
Dan kau juga bukan dirimu
Walau dunia memberitahu
Kita tak akan pernah tahu

Selasa, 26 Juni 2012

Ku tutup jendela dengan senyumanmu


Dalam perjalanan ku berbicara
Menangkap kerumunan panca indera
Berjalan lirih menggesek dada
Udara panas mendayu-dayu menusuk mata
Langit tak gelapkan wajahnya
Matahari tak remukkan sinarnya
Apa kini dunia telah berbicara
Atau dia masih bersandiwara
Ku makan jerami, tapi jarum yang kutemukan
Ku tebas mendung, malah hujan berkeliaran